Cara Menghitung FPB 24 Dan 80 Dengan Faktorisasi Prima

by Scholario Team 55 views

Hey guys! Kali ini kita akan membahas cara menghitung Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan, yaitu 24 dan 80, menggunakan metode faktorisasi prima. Faktorisasi prima adalah cara yang sangat berguna untuk mencari FPB dan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil), jadi pastikan kalian paham betul ya! Yuk, kita mulai!

Apa Itu FPB?

Sebelum kita masuk ke cara menghitung FPB dengan faktorisasi prima, mari kita pahami dulu apa itu FPB. FPB atau Faktor Persekutuan Terbesar adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan atau lebih. Dengan kata lain, FPB adalah angka terbesar yang menjadi faktor dari kedua bilangan tersebut. Misalnya, faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24. Sementara itu, faktor dari 80 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 16, 20, 40, dan 80. Jika kita lihat, angka yang sama-sama menjadi faktor dari 24 dan 80 adalah 1, 2, 4, dan 8. Nah, dari angka-angka ini, angka terbesar adalah 8. Jadi, FPB dari 24 dan 80 adalah 8. Tapi, mencari faktor satu per satu seperti ini bisa jadi agak panjang dan merepotkan kalau bilangannya besar. Itu sebabnya kita perlu metode yang lebih efisien, yaitu faktorisasi prima.

Mengapa Faktorisasi Prima?

Faktorisasi prima adalah metode yang sangat efisien dan akurat untuk mencari FPB, terutama untuk bilangan yang besar. Guys, bayangin aja kalau kita harus mencari faktor dari bilangan seperti 240 dan 360 secara manual. Pasti butuh waktu lama banget kan? Dengan faktorisasi prima, kita bisa memecah bilangan menjadi faktor-faktor prima, yang akan mempermudah kita dalam menentukan FPB. Faktor prima adalah bilangan prima yang menjadi faktor dari bilangan tersebut. Bilangan prima itu sendiri adalah bilangan yang hanya bisa dibagi oleh 1 dan dirinya sendiri. Contoh bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, dan seterusnya. Nah, dengan memfaktorkan bilangan menjadi faktor-faktor prima, kita bisa melihat dengan jelas faktor-faktor mana yang dimiliki bersama oleh kedua bilangan. Ini akan sangat membantu kita dalam mencari FPB. Selain itu, faktorisasi prima juga berguna untuk mencari KPK. Jadi, dengan menguasai metode ini, kita bisa menyelesaikan berbagai masalah matematika yang berkaitan dengan faktor dan kelipatan.

Langkah-Langkah Menghitung FPB dengan Faktorisasi Prima

Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah konkret untuk menghitung FPB dari 24 dan 80 menggunakan faktorisasi prima. Metode ini cukup mudah kok, asalkan kalian mengikuti langkah-langkahnya dengan teliti. Yuk, kita simak!

1. Faktorisasi Prima Bilangan Pertama (24)

Langkah pertama adalah memfaktorkan bilangan pertama, yaitu 24, menjadi faktor-faktor prima. Caranya adalah dengan membagi 24 dengan bilangan prima terkecil yang bisa membagi 24, yaitu 2. Kita lakukan pembagian ini berulang kali sampai kita mendapatkan hasil bagi yang merupakan bilangan prima juga.

  • 24 : 2 = 12
  • 12 : 2 = 6
  • 6 : 2 = 3

Nah, kita sudah mendapatkan hasil akhir 3, yang merupakan bilangan prima. Jadi, faktorisasi prima dari 24 adalah 2 x 2 x 2 x 3 atau bisa kita tulis sebagai 2³ x 3. Penting untuk diingat bahwa kita menulis faktorisasi prima dalam bentuk perkalian faktor-faktor prima. Eksponen (angka kecil di atas) menunjukkan berapa kali faktor prima tersebut muncul dalam faktorisasi.

2. Faktorisasi Prima Bilangan Kedua (80)

Selanjutnya, kita lakukan hal yang sama untuk bilangan kedua, yaitu 80. Kita bagi 80 dengan bilangan prima terkecil yang bisa membagi 80, yaitu 2.

  • 80 : 2 = 40
  • 40 : 2 = 20
  • 20 : 2 = 10
  • 10 : 2 = 5

Kita mendapatkan hasil akhir 5, yang juga merupakan bilangan prima. Jadi, faktorisasi prima dari 80 adalah 2 x 2 x 2 x 2 x 5 atau bisa kita tulis sebagai 2⁴ x 5. Guys, perhatikan bagaimana kita membagi bilangan dengan bilangan prima secara berurutan sampai kita mendapatkan semua faktor primanya. Ini adalah kunci dari metode faktorisasi prima.

3. Identifikasi Faktor Prima yang Sama

Setelah kita mendapatkan faktorisasi prima dari kedua bilangan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor prima yang sama antara 24 dan 80. Kita lihat faktorisasi prima dari 24 adalah 2³ x 3, dan faktorisasi prima dari 80 adalah 2⁴ x 5. Dari sini, kita bisa melihat bahwa faktor prima yang sama antara 24 dan 80 adalah 2. Faktor 3 hanya ada pada faktorisasi 24, dan faktor 5 hanya ada pada faktorisasi 80. Jadi, hanya faktor 2 yang kita perhatikan untuk mencari FPB.

4. Ambil Faktor Prima dengan Pangkat Terkecil

Setelah kita tahu faktor prima mana saja yang sama, langkah selanjutnya adalah mengambil faktor prima dengan pangkat terkecil. Kenapa pangkat terkecil? Karena FPB adalah faktor terbesar yang bisa membagi kedua bilangan, jadi kita perlu mengambil pangkat terkecil agar faktor tersebut bisa membagi kedua bilangan. Dalam kasus ini, kita punya faktor 2³ pada faktorisasi 24 dan faktor 2⁴ pada faktorisasi 80. Pangkat terkecil antara 3 dan 4 adalah 3. Jadi, kita ambil 2³ sebagai faktor FPB.

5. Kalikan Faktor Prima yang Dipilih

Terakhir, kita kalikan faktor prima yang sudah kita pilih untuk mendapatkan FPB. Dalam kasus ini, kita hanya punya satu faktor prima yang dipilih, yaitu 2³. Jadi, FPB dari 24 dan 80 adalah 2³ = 2 x 2 x 2 = 8. Yey! Kita sudah berhasil menghitung FPB dari 24 dan 80 menggunakan faktorisasi prima. Mudah kan, guys?

Contoh Soal Lain dan Pembahasan

Supaya kalian lebih paham, mari kita coba contoh soal lain. Misalkan kita ingin mencari FPB dari 36 dan 48. Yuk, kita ikuti langkah-langkah faktorisasi prima seperti sebelumnya.

Contoh 1: FPB dari 36 dan 48

  1. Faktorisasi Prima 36

    • 36 : 2 = 18
    • 18 : 2 = 9
    • 9 : 3 = 3

    Jadi, faktorisasi prima dari 36 adalah 2² x 3².

  2. Faktorisasi Prima 48

    • 48 : 2 = 24
    • 24 : 2 = 12
    • 12 : 2 = 6
    • 6 : 2 = 3

    Jadi, faktorisasi prima dari 48 adalah 2⁴ x 3.

  3. Identifikasi Faktor Prima yang Sama

    Faktor prima yang sama antara 36 dan 48 adalah 2 dan 3.

  4. Ambil Faktor Prima dengan Pangkat Terkecil

    • Untuk faktor 2, kita punya 2² pada 36 dan 2⁴ pada 48. Pangkat terkecil adalah 2, jadi kita ambil 2².
    • Untuk faktor 3, kita punya 3² pada 36 dan 3 pada 48. Pangkat terkecil adalah 1 (3¹ = 3), jadi kita ambil 3.
  5. Kalikan Faktor Prima yang Dipilih

    FPB dari 36 dan 48 adalah 2² x 3 = 4 x 3 = 12. Nah, kita dapat FPB-nya adalah 12. Mantap!

Contoh 2: FPB dari 72 dan 90

Sekarang, kita coba contoh yang sedikit lebih besar. Bagaimana kalau kita mencari FPB dari 72 dan 90? Kita tetap gunakan metode faktorisasi prima ya.

  1. Faktorisasi Prima 72

    • 72 : 2 = 36
    • 36 : 2 = 18
    • 18 : 2 = 9
    • 9 : 3 = 3

    Jadi, faktorisasi prima dari 72 adalah 2³ x 3².

  2. Faktorisasi Prima 90

    • 90 : 2 = 45
    • 45 : 3 = 15
    • 15 : 3 = 5

    Jadi, faktorisasi prima dari 90 adalah 2 x 3² x 5.

  3. Identifikasi Faktor Prima yang Sama

    Faktor prima yang sama antara 72 dan 90 adalah 2 dan 3.

  4. Ambil Faktor Prima dengan Pangkat Terkecil

    • Untuk faktor 2, kita punya 2³ pada 72 dan 2 pada 90. Pangkat terkecil adalah 1 (2¹ = 2), jadi kita ambil 2.
    • Untuk faktor 3, kita punya 3² pada 72 dan 3² pada 90. Pangkatnya sama, jadi kita ambil 3².
  5. Kalikan Faktor Prima yang Dipilih

    FPB dari 72 dan 90 adalah 2 x 3² = 2 x 9 = 18. Oke, kita dapat FPB-nya adalah 18. Kalian mulai makin paham kan?

Tips dan Trik Menghitung FPB dengan Faktorisasi Prima

Nah, supaya kalian makin jago dalam menghitung FPB dengan faktorisasi prima, ada beberapa tips dan trik yang bisa kalian terapkan. Tips ini akan membantu kalian dalam proses faktorisasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang penting.

  • Mulai dengan Bilangan Prima Terkecil: Selalu mulai membagi dengan bilangan prima terkecil, yaitu 2. Jika bilangan tersebut tidak bisa dibagi 2, coba dengan bilangan prima berikutnya, yaitu 3, lalu 5, 7, dan seterusnya. Ini akan membantu kalian dalam memfaktorkan bilangan secara sistematis dan menghindari kesalahan. Misalnya, saat memfaktorkan 80, kita mulai dengan membagi 80 dengan 2, lalu hasilnya kita bagi lagi dengan 2, dan seterusnya, sampai kita mendapatkan faktor prima. Jangan langsung mencoba membagi dengan bilangan prima yang lebih besar sebelum mencoba bilangan prima yang lebih kecil.
  • Perhatikan Pangkat Faktor Prima: Saat mengidentifikasi faktor prima yang sama, pastikan kalian memperhatikan pangkatnya. FPB diambil dari faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil. Jadi, jangan sampai salah memilih pangkat ya. Contohnya, jika kita punya faktorisasi 2³ dan 2⁴, kita ambil 2³ karena pangkatnya lebih kecil. Pangkat ini menunjukkan berapa kali faktor prima tersebut muncul dalam faktorisasi, dan kita perlu mengambil yang terkecil agar faktor tersebut bisa membagi kedua bilangan.
  • Gunakan Pohon Faktor: Pohon faktor bisa menjadi alat bantu visual yang sangat berguna dalam faktorisasi prima. Dengan menggambar pohon faktor, kalian bisa melihat dengan jelas bagaimana sebuah bilangan dipecah menjadi faktor-faktor primanya. Pohon faktor dimulai dengan bilangan yang ingin difaktorkan sebagai akar, lalu cabang-cabang menunjukkan faktor-faktornya. Proses ini terus berlanjut sampai semua ujung cabang adalah bilangan prima. Ini adalah cara yang bagus untuk tetap terorganisir dan memastikan tidak ada faktor yang terlewat.
  • Latihan Soal: Seperti halnya keterampilan lainnya, menghitung FPB dengan faktorisasi prima membutuhkan latihan. Semakin banyak soal yang kalian kerjakan, semakin cepat dan akurat kalian dalam memfaktorkan bilangan dan menentukan FPB. Coba cari soal-soal latihan di buku atau internet, dan kerjakan secara rutin. Jangan takut salah, karena dari kesalahan kita bisa belajar dan menjadi lebih baik. Latihan yang konsisten akan membuat kalian semakin percaya diri dalam menghadapi soal-soal FPB.

Kesimpulan

Oke guys, kita sudah membahas tuntas cara menghitung FPB dari 24 dan 80 dengan faktorisasi prima, lengkap dengan contoh soal dan tipsnya. Faktorisasi prima adalah metode yang sangat berguna dan efisien untuk mencari FPB, terutama untuk bilangan yang besar. Dengan memahami langkah-langkahnya dan terus berlatih, kalian pasti bisa menguasai metode ini dengan baik. Ingat, kunci dari matematika adalah pemahaman konsep dan latihan yang konsisten. Jadi, jangan pernah berhenti belajar dan mencoba hal-hal baru ya!

Semoga penjelasan ini bermanfaat dan mudah dipahami. Jika ada pertanyaan atau topik lain yang ingin dibahas, jangan ragu untuk bertanya. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!